topbella

Kamis, 24 Juni 2010

Nasehat Orang Tuaku

Menikah bukan hanya menikahkan dua orang yang saling mencintai saja tetapi menikahkan keluarga besar kita. Itu yang pernah di katakan oleh orang tuaku ketika aku akan melangsungkan pernikahanku dulu. Waktu itu aku hanya tersenyum saja menanggapi nasehat orangtuaku. 
Hari ini aku benar-benar merasakannya...
Dan aku akan berbagi cerita dengan sobat yang kebetulan mampir ke tempatku..
Aku adalah anak ketiga dari empat bersaudara yang kebetulan semuanya adalah laki-laki. Untuk anak perempuan satu-satunya tidak ada perlakuan istimewa dari orangtuaku dalam mendidik dan mengasuh kami anak-anaknya. Semua perlakuan di samakan. Kecuali dalam membeli baju dan perlengkapan sekolahku tentunya. Aku terbiasa hidup bersama saudara laki-laki sehingga secara langsung maupun tidak aku jadi lebih mudah bergaul dengan teman laki-laki di bandingkan dengan teman wanita. Bukan bermaksud membedakan gender karena memang itulah yang aku rasakan selama aku masih remaja. Ketika remaja aku banyak mempunyai teman laki-laki sehingga untuk sebagaian orang itu dianggap kurang baik. Maksudnya apabila kita terlalu banyak berteman dengan laki-laki orang akan menganggap kita bukan perempuan baik-baik. Itu pandangan miring yang pernah terjadi padaku. Untungnya orang tuaku sangat memberi kepercayaan kepadaku, tapi sungguh aku berteman dengan mereka karena mereka tidak banyak membicarakan hal-hal yang bertele-tele sehingga aku lebih merasa nyaman berteman dengan teman laki-laki.
Memang ada beberapa teman wanita yang telah menjadi sahabatku waktu masih remaja dulu, Tapi semua itu tidak bisa berlangsung lama. Ketika kami harus tamat sekolah ataupun kuliah maka pertemanan itu akan hilang dengan bergantinya waktu.
Sebenarnya aku juga ingin mempunyai teman sekaligus sahabat yang bisa di ajak bicara dari hati ke hati baik dalam suka maupn duka. Tapi entah sampai sekarangpun aku belum menemukan teman wanita special itu untukku.
Aku tidak akan memilih-milih dalam berteman. tapi aku juga harus menjaga perasaan suamiku karena sekarang aku sudah menikah, jadi yang ku harapkan seorang  teman wanita tentunya..
Dan sekarang ini aku adalah seorang istri dengan dua anak laki-laki. Tuhan memang metakdirkanku untuk banyak bertemu  dengan laki-laki.
Ketika saudara laki-lakiku menikah secara langsung aku akan mendapatkan saudara ipar perempuan. Dan ternyata memang sulit memahami seorang perempuan. Apalagi bila itu adalah istri dari saudara laki-laki kita.
Banyak hal yang harus aku pahami baik dalam bersikap dan bertindak kepada saudara iparku agar hubungan yang kami rajut untuk menjadi keluarga besar bisa berjalan baik walaupun batu sandungan itu selalu ada.
Tetapi dengan memahami dan mengerti kemauan mereka aku rasa itu adalah sikap yang paling bijak yang bisa aku lakukan sekarang ini.
Tentu saja itu sangat menguras energi dan perasaanku. Tapi bukankah bila kita menyayangi saudara laki-laki kita maka kita juga harus siap menerima kebaikan dan keburukan istri-istri mereka.
Dan dari sinilah mengapa nasihat orang tuaku  tentang menikah bukan hanya menikahkan dua orang yang saling mencintai tetapi juga menikahkan dua keluarga besar terngiang-ngiang lagi di telingaku....
Untuk itu aku harus belajar  lebih bijak kepada saudara iparku...

Aku ingin menjadi Bidadari

Kasihku..
Maafkan aku bila setiap kata telah menyakitimu..
Maafkan aku bila amarah tidak bisa melepaskanmu
Maafkan aku bila belenggu tak bisa membebaskanmu..
Maafkan aku bila nurani masih sering acuhkanmu..

Senin, 21 Juni 2010

Hallo....

Wah..sering banget dengar kata hallo..hari ini. Baik dari telepon rumah, henpon atau langsung berjumpa dengan orang yang mengucapkan kata itu. Gak tau lagi aneh ini kayaknya kenapa juga kata HALLo harus di bahas di blog...gak penting..!!!
Ahhhh...biar aja dari pada gak nulis apa-apa..ngendem dan gak berkarya..mendingan ngisi blog..biar di katakan merawat..hihihihihiihiihhi..
Dari pagi sampe hampir malem kalo di hitung-hitung ada 45 kali ngucapin kata hallo..ini hanya dari aku aja ya.. Coba bisa bantu bayangin gak berapa kira-kira kali dikalikan orang se Jakarta..trus se Jawa..Trus se Indonesia Merdeka..wah..bakalan gak muat tuh otak nyimpen memorinya..berarti kata " Hallo " bisa juga di sebut kata populer dong ya..?? tul gak sih...? * ngira-ngira aja * Soalnya bukan ahli bahasa Indonesia dan bukan ahli perkalian sih..

Dan dikau teman, sudahkah mengucapkan kata "Hallo" hari ini?
Pasti sudah ya...ngaku..jangan bo-ong ntar hidungnya panjang kayak pinokio..


Hallo...Temanku..