
Sudah ku coba mengatakan cinta mama sedalam lautan dan setinggi langit sampai ke surga. Kembali mereka bertanya berarti dalam dan tingi dong, Ma. Jawabku : Iya, dong..masih ragu? Mereka menggeleng, tapi aku tahu mereka masih bingung dengan jawabanku.
Beberapa hari kemudian si sulung menanyakan kembali hal yang sama. Kalau tinggi se langit dan dalam selautan berarti cinta dan sayang mama ada batasnya dong!
Wah..aku kembali celingak-celinguk mencari jawaban yang memuaskan keingintahuan anakku.
Dan karena bingung suamiku dengan sukarela membantu menyelesaikan jawabanku..begini katanya: Sayang, mama mencintai dan menyayangi kalian seperti mama mencintai diri mama sendiri. Maksudnya begini, kata suamiku : kamu masih ingat waktu jari mama teriris pisau dapur?
Anak-anakku mengangguk. Mama menangis tidak? mereka mengangguk lagi. Mama sedih tidak? mereka mengangguk lagi. Begitulah cinta dan sayang mama kepada kalian..
Bila ada salah satu dari kalian yang sedih mama juga ikut sedih, bila ada salah satu dari kalian sakit mama juga ikut sakit.
Jadi kesimpulan yang dapat kalian ambil apa? tanya suamiku kepada anak-anakku.
Si sulungpun berkata: Mama mencintai dan menyayangi kami dari ujung ini ( sambil menunjukan kepalanya) dan ujung itu ( sambil menunjukkan kakinya)dan juga terakir dia menepuk dadanya ( hatinya ).
Leganya

Ini menjadi pelajaran yang berharga buatku.