topbella

Jumat, 26 Maret 2010

Nilai Anakku

Hari ini bertepatan dengan penerimaan rapot anakku. Deg-deg-an hati ini semalaman. Kira-kira nilai yang di terima nanti sesuai dengan harapan kami apa tidak ya?
Pagi-pagi sudah kami sudah mempersiapkan diri, dari mandi pagi sampai sarapan pagi walau hanya sekedar minum kopi atau teh manis hangat untuk suami dan diriku. Menurut rencana kemarin sebenarnya hanya suamiku yang akan datang mengambil rapot anakku, tapi suamiku menyarankan agar aku ikut dengannya ke sekolah, berhubung hari ini adalah hari di mana aku bisa menanyakan segala hal tentang anakku baik kebaikan maupun kesulitan anakku dalam menghadapi pelajaran yang di ikutinya, maka aku mau mengikuti saran suamiku pergi ke sekolah.
Setealh Sesampai di lobby sekolah, masih banyak pertanyaan di kepalaku. Nilainya kira-kira bagus apa enggak ya? Pertanyaan wajar yang selalu di pikirkan oleh semua wali murid. Aku terus berjalan menuju ruang kelas di mana biasa anak sulungku menyerap ilmu bersama teman-teman sekelasnya.
Ibu wali kelas yang biasa membimbing anakku sudah kelihatan kerepotan dengan banyaknya wali murid yang berdatangan satu-persatu di belakangku. Ku ucapkan salam hormat kepada beliau yang sudah rela memberikan waktunya untuk menjadikan anak-anak yang di bimbingnya mrnjadi anak-anak yang berkepribadian menarik di kemudian hari. Ku perhatikan satu-satu wajah wali murid yang hadir hari ini. Ada sedikit kecemasan, ada yang murung, ada yang sedikit menyungging senyuman, dan ada yang siap-siap marah entah kepada siapa, pada dirinya sendiri atau pada anaknya. Aku terdiam..
Dan tibalah gilirannku yang harus menghadap wali kelas anakku, tanpa basa-basi beliau langsung memberikan rapot anakku. Aku menerimanya tanpa banyak bertanya terlebih dahulu. Kuperhatikan angka-angka bertinta hitam dengan teliti.
Bagus..dalam hatiku..
Tidak ada yang kurang dari apapun..
Dan akhirnya beliu berkata terlebih dahulu :" Nilai dari anak ,Ibu sudah cukup baik, tolong di perhatikan dalam kecepatan menulis anak ibu, ya." Hanya itu yang disampaikan beliau. Lega rasanya, hati ini.
Karena bagaimanapun nilai yang di dapatkan anakku, dia sudah berusaha semaksimal mungkin dalam belajarnya. Aku dan suamiku menghargai proses itu.
Apapun yang kamu peroleh asal engkau sudah mengusahakanya, Mama dan Papa akan selalu bangga kepadamu. Itu yang selalu aku terapkan dalam mendidik anak-anak kami.
Aku berpamitan dan segera pulang untuk memeberikan kabar gembira ini pada anak sulungku. Mama bangga kepadamu, sayang dan sangat mencintaimu.
Terima kasih TUHAN, Engkau memberikan anugerah yang tiada terkira kepadaku.



Senin, 22 Maret 2010

Pompa Bensin

Ketika jumlah kuda lebih banyak ketimbang jumlah mobil, orang belum membutuhkan pompa bensin. bensin bisa di peroleh di toko-toko serba ada atau toko mineral yang menjual bahan kimia. Awal tahun 1900-an, jumlah kuda dai Amerika serikat di perkirakan 20 juta ekor, sedangkan mobil hanya 4.000 saja.
Tapi cuma dalam waktu beberapa tahun, jumlah mobil melonjak. Pada tahun 1905 saja tercatat 25.000 mobil di produksi di AS. Peluang ini di tangkap oleh John McClean, manajer penjualan Standard Oil Co ( cikal bakal Chevron) di seatle. Ia membuat pompa bensin yang sederhana
berupa tangki berkapasitas 30 galon yang di sambung dengan selang dan di beri gelas ukur pada ujungnya.
Pompa bensin di dunia beratapkan kan;vas, tersedia di jalur kendaraan, serta meteran untuk mengetahui jumlah BBM yang terjual.
Awalnya pemerintah mengkhawatirkan pompa bensin semacam itu akan mengakibatkan kebakaran. Tapi kenyataannya masyarakat pada waktu itu menyukainya. Kemudian terus bertambahlah jumlah pompa bensin pada waktu itu.
Pompa bensin yang telah dikelola oleh Standard berjumlah 34 unit ( 1914), 218 unit (1919), lalu 700 unit (1923). Selain Standard ada tiga perusahaan lain yang juga meraup keuntungan di bisnis ini.
Sebenarnya bisnis pompa bensin berkembang pesat karena mereka bukan hanya menjual bensin saja, namun setiap SPBU juga menyediakan ruangan berAC, toilet, air minum dingin, pemeriksaan oli, pembersihan karburator, tempat mengisi angin dan termasuk toserba.
Karena bahan bakarnya adalah sama maka tiap-tiap SPBU mulai berbenah diri dengan menerapkan standar pelayanan. Bentuk bangunan yang seragam, logo perusahaan, slogan, petugas berseragam, semua disamakan agar tertancap di benak konsumen.
Tahun 1960an, pompa bensin di AS umumnya sudah swalayan. Pembeli membayar jumlah yang di inginkan lalu mengisi sendiri bahan bakar ke kendaraannya. Sebenarnya cara ini ini sudah di terapkan pada tahun 1930, tapi sempat hilang karena alasan peningkatan pelayanan. Lalu muncul kembali demi kepraktisan.


Dari : intisari maret 2010



Imunisasi pada bayi kita

Sedikit sharing untuk mengenal bayi anda atau yang akan mendapatkan kado terindah dari TUHAN.Banyak hal yang harus kita persiapkan dalam merawat anak yang telah di titipkan kepada kita. Salah satunya adalah memberikan imunisasi pada anak kita begitu mereka lahir. Memang ada banyak prokontra dalam pemberian imunisasi pada bayi. Tulisan ini ku buat karena berdasarkan pengalaman pribadiku sebagai ibu dengan dua orang anak.

Imunisasi dasar penting diberikan untuk perlindungan pada bayi terhadap beberapa penyakit:
Imunisasi BCG : Untuk perlindungan terhadap kuman tuberkulosa (TBC), diberikan sekali pada usia 1 bulan.
Imunisasi DPT : Untuk perlindungan terhadap dipheri, tetanus dan pertusis ( batuk rejan )Diberi 3 kali suntikan dengan selang 1 bulan.
Imunisasi Polio: Untuk perlindungan terhadap penyakit polio, di beri 3 kali dengan selang waktu 1 bulan, langsung di teteskan ke mulut.
Imunisasi Campak : Untuk perlindungan terhadap penyakit campak, diberi suntikan 1 kali pada usia 9 bulan.
Imunisasi Hepatitis B: Untuk perlindungan terhadap penyakit Hepatitis B, di beri 3 kali suntikan dengan aturan biasa usia bayi baru lahir, 1 bulan dan usia 6 bulan.
Semoga bermanfaat.


Puisi dari sahabat

melangkah dalam diam
berjalan secepat awan
berlari dari tatapmu
yang menghunjam
semakin cepat kuberlari
walau pagi takkan terhenti

kenapa harus menjauh dariku?
desahmu..